Pembelajaran
Pembelajaran
Home > Akademik > Pembelajaran
Pembelajaran Dual system & Teaching Farm
Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan (JURUSAN BTP) merupakan satu-satunya Jurusan vokasi bidang pengelolaan tanaman perkebunan di Indonesia Bagian Timur (IBT). Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan bernaung dibawah lingkup Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan yang didirikan berdasarkan SK pendirian nomor 108/DIKTI/Kep/2001 pada 30 April 2001 dan memiliki ijin operasional berdasarkan SK 1812/D/T2001.
Eksistensi JURUSAN BTP sangat penting untuk mendukung pembangunan pertanian khususnya industri perkebunan yang berkembang sangat dinamis. Perkembangan industri perkebunan dalam dua dekade terakhir sangat pesat yang ditandai dengan gencarnya pembukaan lahan-lahan perkebunan baru khususnya untuk pertanaman kelapa sawit dan kakao. Selain itu, program pemerintah yang mengarahkan revitalisasi pertanian ke peningkatan produktivitas tanaman perkebunan unggulan seperti kelapa sawit, kakao, kopi, karet dan tebu, mendorong berkembangnya usaha perkebunan tidak hanya oleh rakyat tetapi juga oleh perkebunan-perkebunan besar swasta yang berorientasi industri khususnya di kawasan timur Indonesia.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui program revitalisasi pendidikan tinggi vokasi mendorong penerapan kurikulum baru agar lulusan yang dihasilkan mampu berkompetensi sesuai kebutuhan industri. Program revitalisasi bertujuan untuk melakukan perubahan kurikulum di Politeknik agar menghasilkan lulusan yang berkompeten, dan dapat segera diterima di dunia industri sesuai bidangnya.
Dual System Learning
Tindak lanjut (action plan) kebijakan Kemerinristek dikti terkait program revitalisasi perguruan tinggi vokasi tersebut dilaksanakan Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, dengan mempersiapkan Kurikulum 3 : 2 : 1 untuk proses pembelajaran yang dilakukan mulai tahun 2017 pada Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan (JURUSAN-BTP). Dalam sistem pembelajaran ini, JURUSAN-BTP menerapkan kurikulum dual system, dengan porsi lebih besar di industri. Keuntungannya, kampus dapat lebih menyiapkan sumber daya manusia yang lebih kompeten. Mahasiswa dapat melaksanakan pendidikan di industri langsung, dan industri pun mendapat keuntungan karena tenaga yang terserap memang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. Sehingga dari sisi teknologi, industri lebih cepat berkembang sekaligus dapat menekan biaya peningkatan kompetensi, karena SDM sudah beradaptasi dengan teknologi baru.
Proses revitalisasi perguruan tinggi vokasi intinya mengubah kurikulum Politeknik agar menghasilkan lulusan yang berkompeten dan dapat segera diterima didunia industri sesuai dengan bidangnya. Kurikulum tersebut diterapkan kebijakan baru diantaranya : kontribusi dosen yang berasal dari industri; penerapan sistem 3-2-1; pembangunan teaching factory/farm di dalam kampus; retooling/retraining dosen politeknik; Politeknik sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Guna mendapatkan kurikulum yang baik sesuai tujuan program revitalisasi politeknik, perlu upaya meningkatkan kemampuan sesuai kebutuhan industri. Salah satu sasaran JURUSAN_BTP adalah peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam meningkatkan daya saing lulusan politeknik, yakni dengan mendorong kerjasama dan pengakuan oleh industri/perusahaan terhadap kurikulum yang telah direvisi sesuai dengan kebutuhan dalam hal ini penerapan dual system sebagai bagian dari kurikulum 3-2-1. Melalui sistem ini akan dilakukan kerjasama formal antara politeknik dengan perusahaan atau asosiasi industri komoditi yang menjadi fokus Jurusan.
kurikulum 3-2-1 merupakan sistem pembelajaran 3 (tiga) semister di kampus yang memuat mata kuliah dasar yang menjadi bekal untuk praktik industri, 2 (dua) semister dilakukan di industri/dunia usaha sebagai penerapan bekal keterampilan yang telah diterima dan 1 (satu) semister kembali ke kampus untuk penyelesaian tugas akhir.
Industri yang direncanakan menjadi tempat pelaksanaan pembelajaran 2 (dua) semister berdasarkan komoditi adalah;
No. | Nama Perusahaan | Komoditi | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | PT. MARS | Kakao | |
2 | PT. NIKP / PT.BADRA/PT KAM | Sawit | |
3 | PT. SULATCO / PT.TOARCO JAYA | Kopi | |
4 | PTPN XIV
PABRIK GULA CAMMING / TAKALAR |
Tebu | |
5 | PT. LONDON SUMATERA | Karet |
Teaching Farm
Selain model pembelajaran dual system, JURUSAN-BTP juga akan menjalankan model teaching farm menggunakan fasilitas kampus dan kebun pendidikan yang dimiliki JURUSAN-BTP. Model pembelajaran teaching farm dilakukan untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yang ada di industri atau di perusahaan. Melalui model ini JURUSAN-BTP mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada, sehingga kampus menjadi pusat pengembangan pembelajaran dan pengembangan komoditi sesuai kompetensi keahlian yang diselenggarakan.
Konsep teaching farm yang ditawarkan JURUSAN-BTP yakni mahasiswa mengelola kebun pendidikan sebagai laboratorium lapangan untuk pengelolaan tanaman perkebunan (kakao, kopi. Sawit, karet dan tebu) mulai dari aspek teknologi budidaya hingga perencanaan ouput/produksi. Dalam setiap cycle budidaya tanaman, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan praktik dan penelitian di lokasi kebun dari berbagai aspek pengelolaannya.
Implementasi pelaksanaan dual system dan teaching farm dilaksanakan secara berkesinambungan antara praktik kerja di industri/perusahaan dan teaching farm di kebun pendidikan Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan. Proses persiapan lahan dan pembibitan akan diperoleh di lokasi kebun pendidikan, sementara pengelolaan lanjut berkaitan pemeliharaan tanaman menghasilkan akan dilakukan di industri.
Kompetensi Keahlian Mahasiswa
Dalam rangka pelaksanaan Program Revitalisasi pendidikan Tinggi Vokasi, khususnya pada upaya untuk mewujudkan pendidikan tinggi vokasi yang link and match dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, JURUSAN-BTP turut andil dalam mempesiapkan dan menciptakan lulusan yang mempunyai kompetensi secara profesional, untuk itu JURUSAN-BTP menyelenggarakan ujian sertifikasi bagi para lulusan yang dilaksanakan di TUK (Tempat Uji Kompetensi) Pertanian pada Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Politani Negeri Pangkep. Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan mahasiswa akan diujikan beberapa skema kompetensi sesuai hasil pembelajaran yang dilakukan. Setelah berlangsungnya uji kompetensi, pada peserta ujian yang telah dinyatakan lulus dalam ujian sertifikasi berhak menerima sertifikat profesi dan kompetensi sebagai nilai tambah atau pendamping ijazah.
(Foto : Profil lulusan JURUSAN_Budidaya Tanaman Perkebunan)
Sesuai dengan Profil Lulusan pada JURUSAN-BTP yakni sebagai; Asisten Kebun, Penyuluh Pertanian dan Wirausaha bidang Perkebunan. Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan melaksanakan dan mempersiapkan beberapa skema untuk uji kompetensi bagi mahasiswa dan alumni, diantaranya; pembudidaya tanaman, fasilitasi pertanian organik tanaman, asisten kebun kelapa sawit, pengelola kebun kelapa sawit dan supervisor penyuluh pertanian.